A.
Koperasi
Dalam Persaingan Pasar Sempurna
Dalam suatu perekonomian, pelaku
pasar sempurna adalah para produsen dan konsumen selain pemerintah yang di
semua negara berperan melalui pelaku ekonomi, melalui aktifitas produksi dan
konsumsinya. Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak
digunakan oleh ahli ekonomi. Model persaingannya merupakan dasar analisis dan
riset terapan yang luas. Dalam konteks ekonomi pasar koperasi sebagai asosiasi
perorangan harus dilihat sebagai organisasi atau metode menjalankan usaha untuk
melakukan kerjasama pasar dan anggotanya sebagai pelaku ekonomi. Koperasi
mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapasitas produktif para anggotanya,
sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang semata0mata menekan pada norma
efisiensi.
Karakteristik
model pasar persaingan sempurna, sebagai berikut:
1.
Jumlah
pembeli dan penjual yang besar/banyak.
Jumlah yang besar merupakan gambaran
struktural dasar pasar persaingan sempurna. “Besar” disini, tidak mengacu pada
jumlah tertentu. Akan tetapi harus ada cukup perusahaan, sebesar apapun
hanyamemasok atau menyediakan sebagian kecil dari jumlah keseluruhan yang
mempengaruhi pasar.
2.
Seluruh
perusahaan menjual produk yang identik (homogenitas product)
Pembeli menganggap produk suatu
perusahaan sama dengan produk perusahaan lainnya. Bagi pembeli, produk setiapa
perusahaan dipandang sebagai subsitusi yang sempurna bagi produk perusahaan
maupun di pasar.
3.
Perusahaan
bebas keluar masuk pasar.
Karakteristik ini merupakan bagian dari
struktur pasar. Walaupun untuk masuk atau keluar pasarmungkin memerlukan waktu,
perusahaan-perusahaan pada struktur persaingan bebas memiliki kebebasan untuk
memilihnya.
4.
Pengetahuan
yang sempurna dari pembeli dan penjual
Pembeli maupun penjual diasumsikan memiliki
pengetahuan yang sempurna mengenai kondisi pasar. Informasi dapat diperoleh
secara Cuma-Cuma, sangat sulit menemukan pasar yang memiliki struktur sangat
sempurna, yang menunjukan keempat karakteristik diatas . sehingga persaingan
harga tidak cocok oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar persaingan
sempurna.
B. Keseimbangan (Ekuilibrium) Usaha
Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna
Tujuan-tujuan usaha koperasi
Ada
lima aturan penetapan harga bagi koperasi :
1.
Memaksimalkan
laba
Perusahaan berada dalam
kondisi ekuilibrium ketika memaksimalkan laba yang didefinisikan sebagai
perbedaan antara total cost (TC) dan total revenue (TR). Keadaan ini sama
dengan aturan persamaan Marginal Cost = Marginal Revenue (MR-MC)
2.
Maksimisasi
Output
Asumsi perilaku lainnya
adalah maksimisasi output, dalam kondisi bahwa tidak akan ada kerugian yang
diderita oleh koperasi. Kondisi akan terwujud jika average cost (AC) = average
revenue (AR). Harganya menjadi P = AC = AR.
3.
Maksimisasi Average Cost
Ini merupakan tujuan
koperasi untuk memberika pelayanan kepada anggota dengan tingkat harga yang
serendah-rendahnya.
4.
Kompetitif
Ekuilibrium
Koperasi berperilaku
seperti halnya ia berada di dalam struktur pasar yang kompetitif. Dalam
persainan sempurna, ekuilibrium akan diperoleh jika MC = P = AC. Dalam solusi
persaingan, koperasi akan meningkatkan produksinya sampai pertambahan biaya
bagi pertumbuhan unit produksinya (Marginal Cost) sama dengan harga yang
dibayar oleh anggota.
5.
Maksimisasi
SHU/Dividend (Patronage Refund)
Jika koperasi bertujuan
untuk memaksimumkan SHU yang dapat didistribusikan kepada anggotanya koperasi
tersebut harus memproduksi output yang merupakan hasil terbesar perbedaan harga
yang akan dibebankan dengan rata-rata biaya produksinya.
·
Kineja
Jangka Pendek Koperasi
Dalam
analisis kinerja komperatif jangka
pendek koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna akan dibedakan kembali
kasus-kasus kemampuan koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah atau
lebih tinggi.
·
Kinerja
Jangka Panjang Koperasi
Dalam
jangka panjang, koperasi hanya menggunakan faktor-faktor variabel produksi,
maka ia dapat mengubah kapasitas produksinya, dalam anasilis kerja komperatif
jagka panjang koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali kasus-kasus kemampuan koperasi
dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebih tinggi.
Koperasi
dengan kemampuan manajerial yang lebih tinggi dapat melebihi pesaingnya melalui
dua strategi:
1. Menyediakan
barang dengan harga yang lebih rendah.
2. Memberikan
harga yang sama dengan pesaing kemudian membagi SHU kepada anggota.
C. Kinerja Koperasi Dalam Persaingan Pasar
Persaingan Tidak Sempurna : Monopoli, Oligopoli
Definisi Pasar Monopoli
Persaingan
tidak sempurna memiliki karakteristik yang serupa dengan struktur pasar
persaingan )terdapat banyak pembeli dan penjual) dengan pengecualian bahwa
setiap pemasok juga “monopolis kecil” (Persaingan Monopolistik Kelompok Besar).
·
Analisis
Jangka Pendek Pasar Monopolis
Karena
dalam persaingan monopolistik setiap pemasok merupakan monopolis kecil, maka
kurva permintaannya tidak elastis sempurna seperti dalam pasar persaingan
sempurna. Jadi perusahaan memiliki kekuatan untuk menentukan harga, oleh karena
itu kurva permintaannya akan lebih menurun lagi.
·
Analisis
Jangka Panjang Pasar Monopolis
Dalam
jangka panjang, koperasi hanya mengunakan faktor-faktor variabel produksi, maka
ia dapat mengubah kapasitas produksinya, dalam analisis kerja komperatif jangka
panjang koperasi dalam suatu pasar persaingan sempurna, akan dibedakan kembali kasus-kasus
kemampuang koperasi dengan tingkat yang sama, lebih rendah serta lebig tinggi.
·
Hambatan
Masuknya Koperasi ke dalam Pasar Monopoli
Hambatan masuk bagi
perusahaan-perusahaan baru ke dalam struktur pasar ologopoli atau pasar
monopolistik terdiri atas beberapa bentuk :
1. Sangsi
hukum pemerintah (paten, kuota, hal, monopoli, waralaba atau franchise).
2. Deferensiasi
produk.
3. Kurangnya
modal maupun pengetahuan, tekhnologi (kemampuan manajerial yang lebih tinggi
merupakan hambatan masuk).
4. Keterbatasan
permintaan pasar dan skala ekonomi (hanya satu/beberapa perusahaan saja yang
mungkin mampu menghasilkan labadalam pasar yang terbatas).
5. Pembatasan
harga.
·
Oligopoli
dan Monopoli Alami
Kesimpulan dari
pembahasan diatas adalah bahwa pada kasus monopoli atau oligopoli alam, selama
pasar terbuka bagi pendatang baru atautidak ada hambatanmasuk yang bermotif
politik maupun hukum lannya, maka masuknya koperasi ke dalam pasar seperti itu
tidak dapat memberikan keunggulan tambahan.
Oleh
karena itu, yang perlu dicari adalah penyebab keunggulan
koperasi
yang berada diluar argumen teori harga tradisional. Hal ini harus atau hanya
dapat menjadi keunggulan yang tidak dapat ditiruoleh organisasi non-koperasi
yaitu faktor-faktor yang berhubungan langsung dengan aspek koperasi dari suatu
organisasi.
·
Persaingan
Potensial dan Koperasi
Merangkum pembahasan monopoli dan
oligopoli, terdapat
beberapa
hal penting :
1. Struktur
pasar monopolistik dan oligopolistik membebankan harga yang lebih tinggi dari
biaya marginal (MC) yang dapat diartikan sebagai “kegagalan pasar” (market failure), kegagalan pasar ini
dapat diperbaiki dengan masuknya koperasi.
2. Mengapa
peluang laba pada pin diatas tidak dieksploitasi?
a. Masuknya
pesaing kedalam pasar tidaklah bebas karena adanya hambatan-hambatan huku,
politik, dan ekonomi (rent-seeking behaviour of political enterpreneurs).
b. Terdapat
kesenjangan kemampuan antara pelaku pasar dengan pendatang baru, kesenjangan
ini mencegah pesaing masuk dan melakukan peniruan.
c. Biaya/hambatan
masuk sangat tinggi. Bagian yang cukup besar dari perbedaan biaya ini adalah
kemampuan kewirausahaan (enterpreneurial ability).
d. Biaya
transaksi untuk mengeksploitasi peluang laba, terlalu tinggi.
3. Perilaku
oligopolis dan monopolis sangat tergantung pada biaya yang dibutuhkan untuk
masuk ke pasar.
4. Mengingat
relevansi teori kinerja structure-conduct,
maka penentu perilaku struktur pasar menjadi kurang relevan dalam persaingan
potensial. Faktor-faktor penting bagi masuknya koperasi dan keberhasilan pasar
berkaitan dengan biaya masuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan
komparatif setelah masuknya perusahaan dalam pasar.
Jika
biaya masuk rendah dan tidak terdapat hambatan hukum dalam keluar/masuknya
perusahaan ke pasar; sebaliknya, jika biaya masuk rendah, maka keunggulan
tambahan bagi anggota koperasi yang masuk ke pasar akan sulit terwujud karena:
a. Kopersi
harus memiliki kemampuan, inovasi lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang
berada di pasar untuk memberikan keunggulan khusus yang mampu diperoleh.
b. Koperasi
harus mampu mengurangi biaya transaksi-lebih rendah dari biaya perusahaan yang
berada di pasar.
c. Koperasi
juga harus mampu mewujudkan keunggulan lain yang tidak diberikan olehorganisasi
lainnya.
Ini
merupakan dilema bagi koperasi karena:
Jika
biaya masuk rendah, koperasi dapat memasuki pasar, namun tanpa memberikan
keunggulan tambahan bagi anggota.
Jika
biaya masuk tinggi, maka koperasi tidak dapat memasuki pasar.
D. Skala Ekonomi Dan Perbandingan
Kinerja Ekonomi
Masalah dan arti ekonomi
Skala ekonomi dapat dianggap sebagai
faktor yang memungkinkan suatu perusahaan untuk memproduksi output lebig banyak
dengan biaya rata-rata lebih rendah. Skala ekonomi lebih diartikan pada hubngan
antara biaya rata-rata dengan skala output.
Skala
ekonomi ini diperoleh dari dua hukum utama mengenai produksi:
1. The
Law of Diminishing Returns, yaitu hukum jangka pendek yang memiliki hipotesis
bahwa output tumbuh pada tingkat yang menurun dan akhirnya malah akan
benar-benar turun suatu faktor/ variabel input ditambah ke variable input lain yang jumlahnya tetap, baik secara
kuantitas maupun kualitas.
2. Return
to scale menganggap bahwa seluruh input dalam proses produksi adalah variabel.
Hubungan ini menggambarkan bahwa antara input dengan output dalam jangka
panjang perusahaan memiliki fleksibilitas penuh dalam menentukan karakter
proses produksinya.
Sumber :
Hendar,Kusnadi,Ekonomi koperasi.Jakarta:Lembaga Penerbit
FE-UI, 1999
Nama Kelompok 7 :
1.
Eka
Nurhayati Fitri (52212413)
2.
Rosa
Indriasari (56212692)
3.
Siti
Qomariyah (57212081)
4.
Viera
Pradinda Rustianti (57212581)
Kelas
: 3DF01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar